Jumat, 19 Juni 2009

Sebuah Peringatan

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّىَ تُقِيمُواْ التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيراً مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَاناً وَكُفْراً فَلاَ تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
( QS. Al Maidah 5:68 )

Bagiku menegakkan ajaran-ajaran Al-Qur'an adalah sebuah perjuangan yang sangat berat. aku harus siap dimusuhi oleh orang-orang disekitarku.

17 Juni 2009 pukul 18.30

"Ha Ha Ha Ha..." suara itu sungguh mengganggu, datang dari ruang tamu. Membuat darahku langsung mendidih, naik sampai ke kepalaku.

"astagfirullah..." gumanku sambil mengelus-ngelus dada mencoba untuk menahan amarahku. tapi kali ini aku tidak bisa diam saja.

"Bismillahhirohmanirrohim...Ya Allah bimbing aku"

akupun segera beranjak ke ruang tamu, dan mendekati sepasang kekasih itu.

"Assalamu'alaikum..." ucapku
"Waalaikumsalam..." ucap perempuan itu
aku pun mulai membuka percakapan " maaf jika aku mengganggu kalian...sudah lama sekali aku ingin bicara pada kalian, tapi aku takut kalian membenciku, tapi aku lebih takut Allah membenciku karena membiarkan perbuatan kalian...maaf jika aku ikut campur, tapi sesama muslim kewajiban kita adalah saling mengingatkan...bismillahirrohmanirrohim

وَالْعَصْرِ
1. Demi masa.
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

setelah aku membacakan ayat itu, aku terdiam sejenak, saat itu suaraku terdengar aneh, gemetar, aku perhatikan wajah mereka, mereka hanya menatapku dengan tatapan aneh, sesekali senyuman mereka tersungging. bicaraku berputar-putar, apakah mereka mengerti maksudku???

aku mulai bicara lagi "baiklah jadi begini, maksud aku adalah ingin mengingatkan kalian bahwa pertama, setiap hari aku perhatikan belum pernah aku melihat kalian sholat, saat adzan magrib kalian masih bersenda gurau dan ribut, tidak tahukah kalian bahwa yang membedakan muslim dan kafir itu adalah sholat, apakah kalian muslim? yang kedua dalam Islam sudah diatur hubungan hubungan dengan bukan muhrim, dan hubungan kalian ini tidak halal, agama kita telah mengatur batasan-batasan hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. kita tidak pernah tau kapan kita akan mati, belum tentu usia kita sampai 40 tahun, mungkin seminggu lagi mungkin besok, kita tidak akan pernah tahu, kalau tidak dari sekarang lalu kapan lagi kita bertaubat."

"baiklah sekarang terserah kalian, aku sudah mengingatkan kalian dan Allah maha menyaksikan, sekali lagi maaf, tapi ini adalah kewajibanku untuk mengingatkan kalian. Setidaknya bila diakhirat nanti Allah menghukum kalian atas perbuatan kalian, kalian tidak akan membawa2 aku dengan alasan aku tidak mengingatkan kalian. Assalamu'alaikum"

aku pergi meninggalkan mereka, ada sedikit perasaan lega, ada juga perasaan malu dihadapan Allah, aku menasihati mereka seolah-olah aku adalah orang yang paling benar, padahal ya Allah...Engkau yang maha tahu siapa aku ini. aku hanya manusia yang penuh dosa, mungkin aku tidak lebih baik dari mereka, Ya Allah...aku sungguh malu.

sejak peristiwa itu aku tidak pernah melihat laki-laki itu lagi datang ke tempat ini, hubunganku dengan perempuan itu jadi kurang baik, kami tidak pernah bertegur sapa lagi. Ya Allah aku tidak perduli bila harus dimusuhi seisi rumah ini sekalipun. yang penting Engkau tidak memusuhiku Ya Allah.

Mau tidak mau kita harus dihadapkan dengan sebuah kemungkaran, pada saat kemungkaran terjadi apa kita harus diam saja? lalu apa arti dari surat Al-Ashr yang sudah aku sebutkan diatas? menjadi orang yang merugi? atau tidak dipandang beragama sedikitpun seperti yang telah disebutkan di surah Al Maidah ayat 68.

Kadang kita terjebak dengan pikiran "ah aku sendiri masih banyak kesalahan", justru dengan mengingatkan orang lain akan mengontrol kita untuk tidak berbuat kesalahan yang sama. Bagaimana dengan pendapatmu?







Jumat, 24 April 2009

Sahabat




23 April 2009 pukul 17.15 di ruang tamu, aku melepas lelah setelah seharian beraktifitas, aku pandangi setiap sudut ruangan ini.

disini...kursi panjang yang aku duduki adalah tempat pavorit Nana, karena posisinya strategis untuk menonton TV dan mengendalikan remote TV nya. Dia suka sekali nonton TV. Bila sedang libur bisa seharian nongkrong didepan TV. adik-adik don't try this at home ya ;)

Sekarang dia sudah pindah tempat kos. tak ada lagi teman yang biasa aku mintai pendapatnya. Pendapatnya yang jujur meskipun menyakitkan. Begitulah Nana, dia manusia paling jujur yang aku kenal, bila hitam ya hitam, bila putih ya putih, meski itu menyakitkan.

aku bangkit dari dudukku, dan melangkah menuju kamarku.

Sesampai didepan pintu kamarku, aku terdiam sejenak, dulu disini Ani sering mencegatku, sebelum aku sempat mengambil kunci kamar dari tasku. biasanya jam segini memang dia baru selesai mandi. kebetulan kamarku berhadapan dengan kamar mandi. Ada saja yang dia ceritakan, tentang pengalamannya seharian, mulai kisah pribadinya sampai kelakuan anak-anak didiknya. ya..saat ini ani memang mengajar di sebuah sekolah dasar. Dia pintar sekali bercerita, maklumlah...guru gitu loh. kalau kami sudah ngobrol bisa lupa waktu...

Ani memang anak paling bersemangat di rumah ini...jam 4 pagi sudah bangun, menyiapkan materi untuk mengajar, menyiapkan bekal makan siang, jam 6.15 sudah berangkat ke sekolah. Kalau hari libur dia paling bersemangat untuk masak, biasanya ada Mila dan Yuni yang siap membantunya. Aku mah bagian icip-icip aja :P

Duh aku jadi kangen sama Ani ^_^ lalu masuk kamar untuk menyimpan tas kerjaku dan beranjak ke tempat jemuran bermaksud mengambil handuk.

Lagi-lagi ditempat jemuran aku melamun membayangkan kejadian dua tahun yang lalu...disini ditempat jemuran ini aku dan Frisha asik memperhatikan tingkah laku 3 ekor kucing, 2 jantan dan 1 betina. kucing betina warna putih sedang asik berduaan dengan kucing jantan warna kuning, diperhatikan oleh kucing jantan warna hitam kira-kira 1 meter dari mereka.

"Tau ga sha..." kataku " beberapa hari yang lalu aku melihat kucing betina itu pacaran dengan kucing hitam yang itu" kataku sambil menunjuk.

"ooo...gitu ya teh" jawab Frisha sambil memperhatikanku dengan serius "duh...kesian ih meni selingkuh didepan mata..." kata Frisha sambil memperhatikan kucing hitam dengan tatapan penuh rasa kasihan.

"yah namanya juga kucing.." lalu aku teruskan ceritaku tentang perihal kucing-kucing itu.

Sebenarnya Frisha takut dengan kucing, tapi dia setia mendengar setiap cerita-ceritaku tentang kucing.

Sayang sekali...teman-teman dikosan ini semua takut kucing...jadi ga bisa pelihara kucing...tiap ada kucing masuk mereka pasti teriak manggil aku buat mengusirnya. Padahal kucing itu kan lucu, imut...aneh mahluk selucu itu kok ditakuti :(

Nana, Ani, Mila, Yuni dan Frisha...satu persatu mereka pergi meninggalkan tempat ini dan meninggalkan kenangan yang tak akan aku lupa. Suasana kekeluargaan di tempat ini, saling memperhatikan dan saling membantu.

Maha suci Allah yang sudah mengatur pertemuan kami, dan karena kehendak Allah pulalah kami berpisah. Di dunia ini tidak ada yang abadi. Kita harus siap untuk kehilangan seseorang yang kita sayangi atau sesuatu yang kita miliki. Inilah hidup, kehilangan bukan akhir dari segalanya. Hidup harus terus berjalan dan pada saatnya nanti kita akan bertemu dengan orang baru, hal baru, peristiwa baru. Semangaaaaaaaat ^_^










Selasa, 21 April 2009

Wanita Tercantik

Abu Hasan Siraj bercerita, "Ketika aku pergi haji, aku mengelilingi Ka'bah dan tanpa sengaja melihat seorang perempuan cantik. Aku berkata, "Demi Allah, belum pernah aku melihat orang secantik ini. Pastilah kecantikan itu karena dia belum pernah mengalami kesedihan."

Rupanya dia mendengarkan gumamanku, lalu berkata, "Apa yang telah anda ucapkan? Demi Allah, aku telah terbenam dalam duka cita dan kesengsaraan. Tak seorangpun yang mau berbagi rasa denganku."

Aku bertanya, "Apakah yang terjadi denganmu?"

Dia berkata, "Suamiku adalah penyembelih domba. Saat itu kedua anakku yang masih kecil sedang bermain-main, sedangkan seorang bayi ada dipangkuanku, sementara aku juga harus memasak. Kemudian salah satu anak itu berkata, 'Mari aku tunjukkan cara bapak kita menyembelih domba.'Anak yang satunya setuju. Dan seketika itu dia membunuh saudaranya seperti membunuh seekor domba dengan cara merebahkannya ke tanah. Lalu dia lari ketakutan dan mendaki sebuah bukit di mana seekor serigala melahapnya. Bapaknya pergi mencari-cari dia dan dalam perjalanan, dia meninggal dunia karena kehausan yang sangat. Aku mendudukkan bayiku dengan penuh harapan mendapat kabar dari suamiku. Sementara bayiku merangkak ke perapian yang diatasanya ada periuk mendidih. Segera saja dia menggoyang-goyangkannya, dan jatuhlah periuk itu kepadanya, akibatnya tubuh bayiku terbakar sampai kulitnya terkelupas. Aku juga masih memiliki seorang anak gadis yang tinggal dirumah suamiku. Ketika malapetaka ini terdengar olehnya, dia terjatuh dan tewas. Begitulah, akhirnya kini tinggal aku sendirian."

Aku bertanya."Bagaimana engkau dapat bertahan dengan semua kemalangan ini?"

Dia berkata, "orang yang mau merenung tentang kesabaran dan ketidaksabaran akan memahami banyak perbedaan diantara keduanya. Balasan kesabaran adalah kemuliaan, adapun ketidaksabaran tidak ada pahalanya.""

kemudian dia membaca syair berikut dan pergi,

Pertahananku adalah hal yang terbaik untuk diandalkan, kesabaran.
Sekiranya diperoleh kebaikan dari ketidaksabaran, sudah pasti telah kujalani
Aku telah bertahan dari segala kemalangan yang dapat meruntuhkan gunung-gunung
Airu mataku dapat terkendali
Dia bisa tertahan keluar
Tapi kini ia terjatuh ke relung hatiku


Sumber: 37 Kisah Mutiara Hikmah, Rika Fitria Hasanah, Pustaka Ulumuddin

Senin, 20 April 2009

Cinta Sejati


Kebiasaanku ba’da sholat isya…duduk di loteng tempat jemuran, sambil mandang bintang, sayang dari sana tidak terlihat bulan, kadang baca buku, atau corat coret ga penting, kadang memperhatikan penduduk daerah sana yang berlalu lalang, kucing yang sedang pacaran diatap rumah atau orang-orang yang sedang mengantri di wc umum yang letaknya tidak jauh dari sana.


Malam ini langit nampak indah, aku tidak ingin melewati malam ini begitu saja, speakerphone mp3 kupasang ditelinga kananku, sedangkan telinga kiriku tidak aku pasang karena speakerphonenya mati. Aku keluar kamar dengan segelas kopi ditangan kananku dan handphone ditangan kiriku…aku melangkah ke tempat pavoritku…ya…tempat jemuran ^_^


Aku letakkan kopi dan handphone ku lalu aku duduk sambil menatap langit…melihat bintang …subhanallah indahnya ^_^


Khayra khalqillah ya, ya rasulallah…


Alunan musik khas timur tengah…milik sammy yusuf menyentak lamunanku…ooo telepon masuk…aku lihat layar ponselku…bu guru ani memanggil…


Sahabatku, sepertinya mau curhat, karena tadi sore aku beritahu dia bahwa orang yang dicintainya akan menikah dengan orang lain. Besok :( kesian ya...aku angkat handphone nya


‘hallo..iya an..” jawabku

‘teteh…tadi aku telp dia…hiks…” katanya dengan suara parau


Benar saja dia curhat tentang masalah itu, 1 jam lebih kami bicara di telepon, kupingku sampai panas, hpku juga sampai batrenya mau habis…kasihan dia…tapi bagaimana lagi…resiko bila mencintai hal yang bersifat duniawi bersiaplah untuk menuai kekecewaan dan kesedihan, dan bila mencintai hal yang bersifat ukhrowi bersiaplah menuai ketenangan dan kebahagiaan yang sejati.


Aku ingin…cintaku hanya untuk Allah…bila itu terjadi…maka penduduk langit dan bumi pun akan mencintaiku


seperti yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda:


sesungguhnya Allah apabila mencintai seorang hamba Dia memanggil Jibril, terus berkata : sungguh Aku mencintai si fulan maka cintailah dia, lalu Jibril mencintainya. Kemudian Nabi menengadah ke langit dan menyeru, sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah si fulan itu lalu penduduk langit mencintai si fulan. Nabi bersabda kemudian diberikan penerimaan oleh penduduk bumi. Dan jika Allah membenci seseorang dia panggil Jibril lalu berkata: ‘Sungguh aku membenci si fulan maka bencilah dia, lalu jibril membencinya kemudian dia menyeru kepada penduduk langit, sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia lalu penduduk langit membencinya kemudian diberikanlah baginya kebencian oleh penduduk bumi (Tafsir Al Qurthubi 4 / 59-61)


Aku berdo’a dalam hati seperti do’a yang diperintahkan Rasulullah kepada Iman Ali


Allahummaj’al li ‘indaka ‘ahdan waj’al li fi qulubi al-mu’minin mawaddatan (Ya Allah jadikanlah aku disisi-Mu sebagai sahabat/kasih sayang/keamanan/perlindungan, dan jadikanlah aku memperoleh kasih sayang pada hati-hati kaum mukminin). Amin.



Jumat, 17 April 2009

Tapi Aku Bukan Seorang Penulis

Entah apa maksudnya sahabatku yang satu ini selalu mendorongku untuk menulis, padahal aku tidak memiliki bakat untuk menulis.

Waktu masih duduk dibangku sekolah, aku paling tidak suka dengan tugas mengarang. fiuh...menulis pekerjaan yang berat.


Malam ini aku harus menulis!!! itu tekadku, soalnya aku suka membaca blog-blog yang dibuat temanku, subhanallah!!! blognya keren-keren!!! :D


Aku ambil buku yang sudah lama aku siapkan khusus untuk membuat tulisan yang akan diposting di blogku, maklum lah aku tidak punya komputer.


Konsentrasi...konsentrasi...


Tok..tok..tok..aku pukul keningku dengan pulpen ungu muda yang khusus aku beli untuk menciptakan tulisan yang tidak kalah keren dengan yang dibuat teman-temanku.
Aku pandangi buku tulis dihadapan ku yang masih kosong...aku turunkan pulpenku hendak menulis...ah!!! tidak jadi!!! aku angkat lagi pulpenku...aku coba nulis lagi...tidak jadi lagi...hihihi aku jadi menghayal seandainya buku dihadapanku ini dan pulpen yang aku pegang ini mahluk hidup...mungkin diam-diam mereka kabur meninggalkanku, karena kesal terus menunggu dan menunggu...bukankan menunggu itu pekerjaan yang membosankan...hmmm tidak juga...

Hmmm ya!!! aku tau!!! aku membutuhkan buku referensi...aku ambil buku-buku yang aku perlukan untuk tulisanku...bismillahirrohmanirrohim....akhirnya!!!! aku mulai menulis!!! :D


Baiklah...buat sahabatku yang tidak sabar membaca tulisan pertamaku...ini baru permulaan!!! Tunggu!!! Perdana Tulisanku yang sesungguhnya!!! hiihihi... berlebihan :$